MAKALAH INDERA MANUSIA
MAKALAH BIOLOGI
“TENTANG INDERA”
Disusun
Oleh :
Ketua :
m. Salman Al-Aziz
Anggota
: Asep Maulana
Azkia Tunisa
Dewi Anjani
Dasep Maco
Kelas
: IX. D
SMP
NEGERI 1 PANGKALAN
KARAWANG
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah
konsep dasar biologi ini yang
berjudul “Alat Indera”
ini tepat pada waktunya.
Shalawat
beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi
semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing dan membagi pengalamannya kepada kami.
Kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami
berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Karawang,
31 Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Indera Penglihat (Mata)
B. Indera Pendengar (Telinga)
C. Indera Pengecap (Lidah)
D. Indera Pembau (Hidung)
E. Indera Peraba (Kulit)
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tubuh kita tersusun atas berbagai macam
reseptor untuk mengetahui bermacam-macam rangsangan dari luar tubuh kita. Alat
indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Semua organisme memiliki resptor sebagai alat penerima informasi.
Informasi tersebut dapat bersaal
dari dirinya sendiri atau dari luar.
Alat indera yang kita kenal ada
lima macam yaitu indera penglihat (mata), pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau
(hidung) dan pengecap (lidah). Untuk lebih memahami kelima alat indera tersebut, maka kami
akan membahasnya dalam Alat
Indera.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja bagian-
bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera penglihat?
2. Apa saja bagian-
bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pendengar?
3. Apa saja bagian-
bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pengecap?
4. Apa saja bagian-
bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pembau?
5. Apa saja bagian-
bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera peraba?
C.
Tujuan Pembahasan
Dari
rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah adalah untuk mengetahui
bagian- bagian, cara kerja,
kelainan dan cara merawat kelima alat indera tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Alat
indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima
alat indra itu disebut panca indera. Pada
setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima
otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau
meraba.
A.
Indera Penglihat (Mata)
Mata
adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola
pingpong. Diameternya
lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.
1.
Bagian-bagian mata
Bagian
yang melindungi mata adalah:
a.
Kelopak
mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau
sentuhan benda.
b.
Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata
dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c.
Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan
air hujan.
d.
Air
mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata, dan
membersihkan mata dari debu,
dan bakteri.
Dinding
bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu:
a. Sklera
Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna
putih (putih mata). Fungsi lapisan ini yaitu untuk melindungi bola mata. Sklera terdiri dari konjungtiva dan
kornea. Konjungtiva berfungsi untuk menjaga kelembapan mata.
b. Koroid
Koroid
merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi untuk memberi/mensuplai makanan pada mata. Pada lapisan koroid terdapat iris, pupil dan lensa mata.
c. Retina
Adapun
bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan, yaitu :
a.
Kornea (selaput bening)
Kornea
berfungsi menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian yang lebih
dalam. Karena
fungsinya itu, maka kornea memiliki beberapa sifat yaitu tidak berwarna
(bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah.
b.
Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak
mata)
Iris
merupakan suatu jaringan yang
kaya dengan pembuluh darah. Warna iris memberikan warna pada mata. Iris berfungsi
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata sehingga sesuai dengan
kebutuhan.
c. Pupil (anak mata)
Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur
keluar masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil
adalah celah (lubang) bundar yang ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya
terang, otot iris mengerut dan menyebabkan pupil mengecil. Mengecilnya pupil akan
menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam cahaya
redup, otot-otot iris akan menjadi relaks sehingga pupil melebar. Melebarnya
pupil memungkinkan cahaya semakin banyak masuk ke mata.
d.
Lensa mata
Fungsi
lensa mata
adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar tepat jatuh ke
retina. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk
memfokuskan jatuhnya cahaya
yang disebut daya akomodasi. Akomodasi bertujuan
agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila melihat
objek yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat
objek yang letaknya dekat, lensa mata menjadi lebih cembung. Pengaturan
kecembungan lensa ini diatur oleh otot- otot lensa yang melingkar (otot
siliaris). Saat melihat objek yang jauh otot lensa berelaksasi, sedangkan bila
melihat objek yang dekat otot lensa berkontraksi. Lensa mata membagi mata
menjadi dua rongga, yaitu ruangan antara kornea dengan lensa (rongga muka), dan
ruangan dibelakang lensa (rongga belakang). Kedua rongga tersebut diisi cairan
kental dan transparan seperti jeli. Rongga depan berisi aqueous humour (humor
berair), sedangkan rongga belakang berisi vitreous humor (humor bening). Kedua cairan tersebut berfungsi membantu
memfokuskan cahaya kedalam retina.
e.
Retina ( selaput jala)
Retina
berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf mata ke
otak. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor) yang berhubungan dengan bagian badan sel- sel saraf
yang serabutnya membentuk urat saraf optik
yang memanjang sampai ke otak. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat
saraf yang menuju ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap
sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya.
Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
f.
Saraf mata
Saraf
mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima. Rangsang
tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang berada di otak. Dengan
demikian, kita dapat melihat suatu benda.
2.
Cara kerja mata
Mata
bekerja saat melihat objek. Tanpa cahaya, mata tidak dapat menjalankan
fungsinya. Cahaya memasuki mata
melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh pada retina.
Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina menyampaikan bayangan
itu ke otak. Setelah
diproses di otak, kita dapat melihat benda itu.
3.
Kelainan dan Cara Memelihara Kesehatan
Mata
Jenis
kelainan
|
Penyebab
|
Ditolong
Dengan
|
|
Hipermetropi (rabun
dekat)
|
Lensa tidak dapat
mencembung atau bola terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh dibelakang
retina.
|
Lensa cembung
(konvergen/positif)
|
|
Miopi (rabun jauh)
|
Lensa mata terlalu
cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh didepan
retina.
|
Lensa cekung
(divergen/negatif)
|
|
Presbiopi (mata tua)
|
Elastisitas mata
berkurang karena usia tua.
|
Lensa rangkap (dua
macam lensa)
|
|
Astigmatisme
|
Permukaan lensa mata
tidak sama sehungga fokusnaya tidak sama, dan bayangan benda yang terbentuk
tidak sama.
|
Lensa silindris
(silinder)
|
|
Katarak
|
Lensa mata buram,
tidak elastis akibat pengapuran sehingga daya akomodasi berkurang.
|
Operasi
|
|
Glaukoma
|
Adanya penambahan tekanan
dalam mata, karena cairan dalam bilikanterior mata (aqueous homuor) belum
sempat disalurkan keluar sehingga tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan
tekanan pada saraf optik dan lama kelamaan dapat menyebabkan hilangnya daya
penglihatan
|
Obat-obatan, operasi
dengan menggunakan laser.
|
|
Kelainan
pada mata dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :
a) Makan makanan yang
mengandung vitamin A
b) Menjaga kebersihan
mata agar mata tidak kemasukan kotoran.
c)
Membiasakan
membaca buku dengan jarak 30 cm dengan penerangan yang cukup.
d)
Tidak membaca buku atau menonton televisi sambil berbaring
e) Segera memeriksakan
diri ke dokter mata apabila mata tidak mampu melihat dengan baik.
B.
Indera Pendengar (Telinga)
Telinga
merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
1. Telinga luar
Telinga
luar terdiri atas:
a.
Daun telinga
berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
b.
Liang pendengaran berfungsi
untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Disepanjang
dinding liang pendengaran
terdapat rambut halus yang
berfungsi menghalalngi debu dan air agar
tidak masuk ke telinga.
2. Telinga tengah
Telinga bagian tengah
terdiri dari:
a.
Gendang
telinga (membrane timpani)
berfungsi untuk menangkap getaran.
b.
3
tulang pendengaran
(martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untuk memperkuat getaran dan mengalirkannya dari gendang telinga menuju ke rongga
telinga dalam.
c.
Saluran
eustachius berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
3. Telinga bagian dalam
a.
Tiga
saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), berfungsi sebagai alat
untuk mengetahui posisi tubuh, dan menjaga keseimbangan.
b.
Tingkap
jorong, berfungsi menerima,dan menyampaikan getaran.
c. Rumah
siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf
pendengaran.
Proses Mendengar
Getaran bunyi yang kita dengar akan
ditangkap oleh daun telinga. Getaran
bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi
mencapai gendang telinga, maka gendang telinga akan bergetar. Getaran gendang telinga
menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah
siput ikut bergetar. Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput.
Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan
rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian, kita mendengar bunyi. Getaran bunyi yang
terlalu keras dapat merobek gendang telinga sehingga pendengaran dapat
terganggu.
Kelainan dan Cara Memelihara
kesehatan telinga
Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
a. Tuli atau
tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan dapat juga setelah dewasa.
Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah dapat
ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).
b. Keluarnya cairan
berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada telinga bagian dalam.
c.
Bisul
atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.
d. Kerusakan
gendang telinga, misal
gendang teling pecah. Disebabkan oleh dua hal, yaitu kapasitas suara yang
didengar terlalu kuat,dan terkena suatu benda yang tajam.
e. Otosklerosis,
adalah kelainan pada tukang sanggurdi yang ditandai dengan gejala
tinitus(dering pada telinga) ketika masa kecil.
f. Presbikus,
adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
g. Rusaknya reseptor
pendengran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara yang amat
keras.
Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Kebersihan
telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.
b. Sebaiknya, hindari
bunyi yang terlalu keras.
c. Jika telinga
sering berdenging, segeralah pergi ke dokter.
C. Indera
Pengecap (Lidah).
Indra
pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra yang peka terhadap
rangsangan berupa zat kimia larutan.
1.
Bagian-bagian lidah
Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh bintil-bintil yang disebut papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat
saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah terdapat
kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.
Daerah-daerah
peka pada lidah :
a.
Pangkal Lidah
dapat mengecap rasa pahit
b.
Tepi Lidah mengecap rasa
asin dan rasa asam
c.
Ujung Lidah
dapat mengecap rasa manis
2.
Cara kerja lidah
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke
ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak.
Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain sebagai indera pengecap, lidah
juga berfungsi sebagai alat bicara dan mengatur letak makanan pada saat sedang
dikunyah setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.
3.
Merawat kesehatan lidah
Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan
lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup mengganggu karena menimbulkan
rasa sakit pada saat kita menggerakkan lidah untuk mengunyah dan berbicara.
Cara
merawat kesehatan lidah antara lain :
a. Menghindari
makanan yang terlalu panas atau dingin.
b. Gunakan sikat gigi
yang bersih dan lembut.
c.
Rajin
mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.
D.
Indera Pembau (Hidung)
1.
Bagian-bagian hidung
a.
Lubang hidung
berfungsi untuk keluar masuknya udara
b.
Rambut hidung berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c.
Selaput lendir berfungsi tempat
menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau
d.
Serabut saraf
berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e.
Saraf pembau
berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
2.
Cara kerja hidung
Kita
dapat membau suatu zat karena zat
yang
berupa uap tersebut masuk kerongga hidung sewaktu kita menarik nafas. Zat tersebut
akan dilarutkan pada selaput lender dan
merangsangkan sel-sel reseptor, kemudian
dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
3. Gangguan pada hidung
Gangguan
pada hidung biasa disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan
lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau akibatnya hidung tidak mampu untuk mencium bau tersebut.
Ketidakmampuan
hidung untuk mencium bau disebut anosmia. Gangguan lain juga bisa
disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung, dan bulu hidung yang terlalu
banyak.
4.
Merawat kesehatan hidung
Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dengan baik.
Setiap hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang
kita cium mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika menderita pilek
lebih dari seminggu agar pilek tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat
merusak indera pembau.
E.
Indera Peraba (Kulit)
1. Bagian-bagian
kulit
Kulit terdiri atas dua
lapisan, yaitu:
a. Lapisan luar (Epidermis)
Lapisan
luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya
bibit penyakit (bakteri)
dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel
yang aktif membelah diri.
b. Lapisan dalam (Dermis)
Lapisan
dalam tersusun dari:
1. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat;
2. Saluran keringat
3. Lapisan lemak
berfungsi menghangatkan tubuh;
4. Kalenjer lemak
5. Otot penggerak
rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;
6. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah yang berisi
oksigen atau karbondioksida serta
sari makanan;
7. Saraf penerima rangsang (reseptor)
2.
Cara kerja kulit
Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang. Rangsang itu
diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu diteruskan oleh reseptor
ke otak. Dengan demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak juga
memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang itu. Karena informasi yang cepat,
tubuh kita dapat terhidar dari bahaya luar, misalnya saat kita menyentuh benda
yang panas. Jika tubuh tidak tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan
menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari kerusakan
yang lebih fatal.
3.
Memelihara kesehatan kulit
Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah berhubungan
langsung dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling cepat kotor dan mudah
diserang penyakit. Beberapa penyakit kulit tersebut, yaitu :
a. Jerawat mudah
menyerang kulit
wajah, leher, punggung, dan dada. Jerawat dapat timbul akibat ketidakseimbangan
hormon dan kulit yang kotor.
b. Panu disebabkan
oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul karena penderita tidak menjaga
kebersihan.
c. Kadas tampak
sebagai bulatan putih bersisik. Kadas menimbulkan rasa gatal yang ditimbulkan
oleh jamur.
Kulit
merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran lain. Oleh
karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali sehari, serta
cucilah kaki dan tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang mengandung vitamin
E serta sayuran dan buah-buahan.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Alat
indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar sekitar kita. Alat indera adalah organ yang peka
terhadap rangsangan tertentu.
Manusia
mempunyai lima macam indra, yaitu
mata sebagai penerima rangsang cahaya, telinga sebagai
penerima rangsang getaran bunyi, hidung sebagai penerima
rangsang bau berupa gas, lidah
sebagai penerima rangsang zat,
dan kulit
sebagai penerima rangsang sentuhan.
Pada
setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima
otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau
meraba.
B. Saran
Setiap
orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap,
membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga
kebersihan kelima alat indera
kita agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu
kita tentang alat indera.
DAFTAR PUSTAKA
Cambell,
dkk. 2003. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Darmodjo,
Hendro. 1992. Pendidikan IPA 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Soedjono,
dkk. 1996. Biologi SMU 2. Bandung. PT Multi Adiwitata.
http://biologimediacentre.com/indera-manusia /# sthash. i1RVDAQr. dpuf.
.

Komentar
Posting Komentar